Materi Virus

  • Posted by : Wahyu Dimas Sabtu, 01 Desember 2018


    4 Cara Memperbesar atau Memperkecil Peta dan Contohnya


    Berdasarkan kebutuhannya, peta dapat dibuat besar atau kecil. Contohnya, ketika kita pernah berjalan-jalan ke kantor walikota atau bupati, kamu akan menemukan peta kabupaten atau kotamu dalam ukuran yang besar. Sementara, bila kamu membuka-buka buku atlasmu, kamu akan melihat bahwa peta kabupaten atau kotamu dalam buku tersebut berukuran lebih kecil dari peta yang ada di kantor walikota atau bupati. Untuk keperluan-keperluan tertentu itu, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbesar atau memperkecil peta. Memperbesar atau memperkecil ukuran peta dapat dilakukan dengan menggunakan alat, maupun tanpa alat. 
    Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk memperbesar atau memperkecil peta.
    a. Menggunakan Grid
        Langkah-langkah memperbesar peta menggunakan grid sebagai berikut.
    1) Membuat grid (garis-garis yang membentuk kotak-kotak) pada peta dasar yang akan diperbesar. Berikan penomoran pada kolom dan baris grid.
    Memperbesar peta menggunakan grid
    2) Membuat grid yang lebih besar atau lebih kecil pada kertas untuk menggambar peta baru. Ukuran grid sesuai dengan pembesaran peta. Misalnya pembesaran dua kali (2×). Berarti, apabila grid pada peta dasar berukuran 5 mm maka grid pembesaran berukuran 10 mm.
    3) Pindahkan detail kenampakan peta dasar pada grid-grid peta baru.
    peta dengan hasil pembesaran dua kali (2x)

    b. Menggunakan Pantograf
        Dengan alat pantograf kita bisa mengubah dan menggambarkan peta sesuai ukuran, baik itu diperkecil dan diperbesar. Pada prinsipnya, kerja pantograf berdasarkan bentuk jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi dapat diubah sesuai keinginan, yaitu diperbesar atau diperkecil. 
    Pantograf sebagai alat untuk memperbesar atau memperkecil peta
    Pengubahan skala pada ketiga lengan tersebut menggunakan rumus sebagai berikut.
    Keterangan:
    m = besar peta asli
    M = besar peta yang akan dibuat
    Contoh:
    Suatu peta akan diperbesar 2 kali lipat. Diketahui m = 1; maka skala faktornya 250. Dari nilai skala faktor = 12 × 500 = 250, lengan pantograf diatur pada nilai 250. Setelah itu peta yang akan diperbesar diletakkan di tempat B dan kertas gambar kosong diletakkan di tempat gambar A yang dilengkapi dengan pensil. Selanjutnya, penggambaran dimulai dengan menggerakkan B mengikuti peta asli melalui kaca pengamat.

    c. Menggunakan Mesin Fotokopi
        Selain kedua cara tersebut, memperbesar dan memperkecil peta dapat dilakukan dengan menggunakan mesin fotokopi. Inilah cara umum yang biasa dilakukan. Perlu kamu ingat bahwa skala hasil pembesaran maupun pengecilan berbeda dengan skala aslinya. Pada kondisi ini skala grafik menjadi sangat penting. Perubahan skala pada peta hasil pembesaran atau pengecilan dapat ditentukan dengan skala grafik.

    d. Menggunakan kamera fotografi atau zoom transfercope fotografi
        Cara ini dilakukan dengan pemotretan lewat udara melalui pengaturan jarak fokus kamera.


    Contoh memperbesar peta:
        Sebuah peta berukuran 4 × 4 cm dengan skala 1:1.000.000 hendak diperbesar 2 (dua) kali dari ukuran semula. Maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
    Contoh memperbesar dan memperkecil peta
    1. Pada peta tersebut dibuat sejumlah grid bujursangkar dengan ukuran tertentu, misalkan gridnya berukuran 0,5 cm × 0,5 cm. Maka, akan ada 64 grid pada peta.
    2. Siapkan kertas lain yang kosong. Karena peta hendak diperbesar 2 kali, maka ukuran kertas harus 2 kali lebih besar, berarti kertas harus memiliki ukuran peta (4 cm × 4 cm) × 2, yaitu 8 cm × 8 cm.
    3. Kemudian, dibuat grid-grid bujursangkar dengan ukuran perbesaran atau pengecilan dikali ukuran grid yang telah dibuat pada peta (di langkah 1). Berarti, ukuran grid yang harus dibuat adalah 2 dikali ukuran grid pada peta (0,5 cm × 0,5 cm), yaitu 1 cm × 1 cm. Jumlah grid pada peta dengan pada kertas kosong akan sama, yakni 64 grid bujursangkar.
    4. Setelah grid-grid bujursangkar di kertas kosong dibuat, maka peta dapat digambar berdasarkan urutan grid dengan memperhatikan ukuran dan bentuk pada setiap grid.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Wahyu Dimasdi Putra - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -